Tuesday, May 14, 2013

Tenses – Simple Present


Setelah istirahat beberapa hari, saya akan lanjutkan pembahasan yang sudah saya janjikan akan dibahas, yaitu tentang tenses. Wah, langsung pada mundur ya? Tenang, kita coba bahas tenses dengan sesederhana dan semudah mungkin. Untuk mengawali bahasan tenses kita akan mulai dengan yang simple, yaitu simple present tense.

Sobat sudah sering dengar simple present pastinya, saya akan mencoba mengingatkan lagi dan menjelaskan dengan mudah bagi yang pertama kali belajar.
Secara sederhana, simple present dapat digunakan untuk menggambarkan kejadian atau aksi yang kita lakukan dalam masa kini atau yang biasa kita lakukan sehari-hari. Agar lebih jelas, akan saya jabarkan penggunaan simple present dan bentuknya.


Penggunaan Simple Present

1) aksi yang dilakukan berulang-ulang atau kebiasaan.

My friend often draws nice posters.
I eat rice everyday.
She always goes to theater every weekend.
 
Nah dapat kita lihat dari kalimat-kalimat di atas bahwa kegiatan atau aksi yang dilakukan, berulang-ulang atau merupakan kebiasaan. Hal tersebut terlihat dari kata “oftern”, “everyday”, “always”, dan “every weekend”.
 
2) hal yang umum diketahui atau fakta umum.

The sun rises in the East.
Bird flies in the sky.
Man has two eyes.
 
Kalimat di atas merupakan fakta umum yang diketahui kebenarannya oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia.
 
3) jadwal atau hal-hal yang sudah terjadwalkan

The plane flies to London every Monday.
The train leaves the station every two hours.
 
Sudah terlihat jelas bahwa contoh kalimat di atas menunjukan jadwal yang sudah pasti. Simple present digunakan untuk jadwal yang masih berlaku di masa kini.
 
4) kegiatan atau aksi di masa kini yang dilakukan berurutan.

First I get up, then I have breakfast.
He cleans the potato, then peels it and cuts it.
 
Simple present digunakan untuk kalimat yang memiliki urutas aksi atau kegiatan. Biasanya kalimat seperti ini terdapat dalam tulisan eksposisi yang menjelaskan cara sesuatu, contohnya resep masakan, cara merakit sesuatu atau panduan penggunaan sesuatu.
 
5) instruksi atau perintah,

Open your books at page 34.
Close the door, please.
Turn the light on!
 
Kalimat perintah biasa menggunakan simple present. Jika kita perhatikan dalam kalimat-kalimat perintah, tidak ada subject. Kalimat seperti ini disebut imperative. Dalam kalimat imperative, subject tidak disebutkan, namun tetap ada, yaitu “you”.
 
6) kalimat dengan verb spesial

I understand English.
She loves him.
I want pizza.
 
Kalimat-kalimat di atas menggunakan simple present dengan special verb, karena verb tersebut tidak dapat digunakan dalam present continous yang akan kita bahas pada bahasan selanjutnya.
 
Nah jika kita perhatikan, dalam kalimat-kalimat di atas ada kata-kata yang sering muncul dan menjadi ciri khas simple present. Kata-kata tersebut biasa disebut signal words karena menjadi salah satu tolak ukur atau penunjuk bahwa tense yang digunakan adalah signal words. Masing-masing tenses biasanya memiliki signal words tersendiri. Untuk simple present dapat kita lihat di bawah ini
Signal words

Signal of frequency Signal of time
Never Everyday
Rarely Every week
Seldom Every month
Sometimes Every year
Often Every Monday (Tuesday, Wednesday, etc)
Always On Mondays (Tuesdays, Wednesdays, etc)
 
Form
 
Selain signal words, simple present pun memiliki ciri khas dari pola kalimatnya. Setiap tenses memiliki pola kalimat atau bentuk yang bervariasi dan memiliki ciri khas. Dalam simple present, bentuk atau pola kalimatnya adalah sebagai berikut:
Subject + Verb + Compliment
 
Perlu diberi catatan, pada singular subject, atau pronoun orang ketiga atau 3rd person singular, yaitu he, she, dan it, perlu tambahan akhiran “-s” pada verb. Contohnya:

I eat an apple.
He eats an apple.

Setelah mengetahui pola kalimatnya, sekarang kita pelajari bentuk kalimat simple present, yang tentunya juga dimiliki oleh tenses lainnya, yaitu affirmative sentences, negative sentences, dan questions.
 
Perlu dicatat sebelumnya, dalam simple present, kita menggunakn auxiliary verbdodandoesserta bentuk negatifnya yaitudon’tdandoesn’t”.
 
Singular subject, atau pronoun orang ketiga atau 3rd person singular, menggunakan does dan doesn’t”. Sementara subject plural, 1st person (I) dan 2nd person pronoun (you),  dan 3rd person plural pronoun menggunakan do dan don’t”.
 
 
Affirmative sentences:
I read books. My brother reads books.
We sing pop songs. She sings pop songs.
I play handball. John plays handball.

Dalam kalimat positif, kita tidak menggunakan auxiliary verb.
 
Negative sentences:
I like computers.
I don't like computers at all.
My friend likes computers.
My mum doesn't like computers at all.


Kalimat negatif menggunakan auxiliary verb don’tdandoesn’t”.
 
Questions:
Do you play football?
Does he play football?

 
Dalam kalimat tanya, kita menggunakan auxiliary verbdodandoes. Yang perlu diperhatikan adalah susunan kalimatnya diubah sedikit sehingga dodandoesberada pada awal kalimat dan diikuti tanda “? pada akhir kalimat.
 
 
Bagaimana? Cukup mudah kan? Mari kita coba praktikan dalam kegiatan sehari-hari kita agar kita cepat mahir berbahasa Inggris. Tunggu bahasan selanjutnya!


No comments:

Post a Comment